PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI USU

 

TENTANG USU          PENERIMAAN MAHASISWA BARU          TRACER STUDY          PERTOR            TENTANG FAKULTAS FARMASI 

Berita

HUMAS FARMASI USU - Dosen Fakultas Farmasi USU melaksanakan pengabdian sesi 2 kepada masyarakat di UPT SDN 060796, Selasa (9/8). Yang mana sebelumnya telah dilaksanakan sesi 1 pada 19/7 lalu oleh tim Pengabdian yang diketuai Dra. Singgar Ni Rudang M.Si., Apt. dengan beranggotakan Embun Suci Nasution, S.Si, M.Farm.Klin., Apt. dan dibantu oleh 5 mahasiswa S1 Farmasi USU yaitu Murobbi, Adhe Permata Syafruzar, Nurul Aini, Angga Rafa Mahardika dan Safni Wirda.

Dilakukan brainstroming pada pembukaan sesi 2 untuk mereview materi yang sebelumnya telah diberikan pada sesi 1 (19/7) serta melakukan pengecekan tugas yang diberikan pada peserta Gema Cermat dan Dagusibu.

Dengan tema "Edukasi Covid-19, pembuatan hand sanitizer, dan sosialisasi cuci tangan yang baik dan benar dalam rangka pemberdayaan siswa sebagai apoteker cilik di UPT SDN 060796", pada sesi 2 ini tim mengedukasi siswa terkait Covid-19, cara cuci tangan yang baik dan benar, potensi bahan alam untuk dijadikan hand sanitizer alami seperti daun sereh dan cengkeh, serta dilakukan praktek simulasi.

Disampaikan oleh ketua tim pengabdian, Dra. Singgar Ni Rudang M.Si., Apt., “kegiatan kembali dilakukan sebagaimana sebelumnya yaitu dengan metode Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dimana peserta yang merupakan perwakilan organisasi siswa ini berperan aktif dan diharapkan dapat menjadi apoteker cilik di sekolahnya sehingga mampu menyebarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada teman serta keluarga.”

 

"Kami berharap dari kegiatan ini siswa dapat lebih mengenal profesi, peran dan fungsi apoteker, mengetahui mengenai obat, memahami Dagusibu, juga meningkatkan pengetahuan terkait Covid-19, cara mencuci tangan dengan baik dan benar serta cara pembuatan hand sanitizer dari bahan alami sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa untuk berkreasi memperdayakan potensi bahan alam," ungkapnya.

Kepala sekolah, Masnelly, S.Pd. sangat berterima kasih karena sekolah SDN 069796 dipilih menjadi mitra pengabdian kepada masyarakat. Siswa juga sangat antusias, karena selain memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan, juga terdapat banyak hadiah seperti topi dan pin apoteker cilik bahkan dapat langsung mempraktekkan cuci tangan dan membuat hand sanitizer. Beliau berharap kerja sama ini dapat dilakukan kembali di masa mendatang.

 

 

 

HUMAS FARMASI USU - Dosen Farmasi USU melakukan pengabdian kepada masyarakat terhadap siswa SMK Pharmaca yang berada di Jl. Tinta No.45 Medan, selasa (2/8) dengan memberikan edukasi dan demonstrasi pembuatan lulur dan masker peel-off berbahan baku alami. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai oleh apt. Tengku Ismanelly Hanum, S.Si., M.Si dengan beranggotakan apt. Marianne, S.Si., M.Si.; Dr. apt. Sumaiyah, M.Si.; Prof. Dr.apt.Poppy A.Z.Hasibuan, S.Si., M.Si., selaku tim dosen, serta tim mahasiswa yaitu Wan Fadilla, Khansa Candra Bestari, Azanatasya Br Sihaloho, Andre Triyogi Tinambunan, Haya Luthfiyyah Marwa Rani, Natasha Maharani Br Ginting, Marwin Witarman, Afrima Sari Rambe, Elysa Anasthasia Br Ginting.

Kegiatan pengabdian ini melibatkan sekitar 40 siswa kelas 12 SMK Pharmaca yang diawali dengan pemberian pre-test pada siswa guna menguji pengetahuan dasar siswa mengenai materi yang akan disosialisasikan, dilanjutkan dengan sosialisasi materi dari para dosen. Materi yang disampaikan terkait latar belakang pemilihan bahan baku alami yaitu kopi dan beras sebagai bahan aktif dari produk kosmetik lulur dan masker peel-off. Selanjutnya pemutaran video mengenai formula dan pembuatan sediaan kosmetik.

Selain edukasi mengenai sediaan, siswa juga diberikan edukasi mengenai manajemen penjualan dan manajemen pemasaran yang berguna untuk siswa kedepannya yang ingin menjadi seorang wirausahawan.

Dilakukan pula demonstrasi pembuatan lulur dan masker peel-off yang dilakukan para siswa dengan arahan tim pengabdian dosen dan mahasiswa. Siswa dibimbing untuk membuat lulur dan masker peel-off berbahan baku kopi dan beras.

Para siswa menunjukkan semangat dan antusias yang besar dalam mengikuti kegiatan pengabdian ini. Mereka berperan aktif dalam mendengarkan, bertanya dan menjawab, serta dalam proses pembuatan lulur dan masker peel-off.

Selanjutnya, para siswa yang telah membuat sediaan lulur dan masker peel-off diberikan form post-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi dan demonstrasi mengenai pembuatan produk lalu juga diberikan kuesioner penilaian terhadap sediaan lulur dan masker peel-off yang telah dibuat. Kuesioner penilaian meliputi kesukaan terhadap warna, bau, tekstur, serta kemasan yang telah didesain sebelumnya oleh tim pengabdian.

Di akhir kegiatan, tim memberikan cinderamata dan menyerahkan alat produksi kepada pihak sekolah untuk dapat dimanfaatkan dalam pembuatan produk. Selain itu, juga pemberian sediaan lulur dan masker peel-off, serta modul cara pembuatan sediaan kepada para guru dan beberapa siswa SMK Pharmaca.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat menerapkan tahap-tahap pembuatan lulur dan masker peel-off, serta dapat meningkatkan keterampilannya dalam berwirausaha”, ujar ketua tim ini.

“Dikarenakan tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengajarkan para siswa SMK cara membuat lulur dan masker peel off berbahan baku alami yang bekhasiat membersihkan kulit sehingga dapat melahirkan alumni SMK yang kreatif dan memiliki kemampuan untuk mengelola bisnis dengan baik. Sehingga akan tercipta kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bagi alumni SMK”, jelasnya lagi.

 

 

 

Humas Farmasi USU - Dosen Fakultas Farmasi USU melakukan pengabdian kepada masyarakat, dengan memberikan pelatihan entrepreneurship kepada siswa SMA Swasta HKBP Sidorame Medan, Jumat (15/7). Tim pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Chemayanti Surbakti, S.Farm., M.Si., Apt. dengan beranggotakan Muhammad Fauzan Lubis, M.Farm., Apt. dan Nur Aira Juwita, S.Farm., M.Si., Apt.

Kegiatan pengabdian dilakukan oleh tim pengabdian dan mahasiswa, dimana para siswa diberikan pretest dan postest. Dengan penuh semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini, para siswa diajarkan untuk membuat sediaan footsalt herbal secara berkelompok dan juga mendapatkan ilmu baru dalam mengembangkan jiwa enterpreneurship. “Kegiatan kita awali dengan sosialisasi, kemudian demonstrasi pembuatan footsalt herbal dan cara memasarkan footsalt herbal yang bisa mendatangkan keuntungan,” ujar Chemayanti.

Dalam pembuatan footsalt herbal, siswa diajarkan menggunakan bahan yang mudah didapat serta bermodal minim seperti garam inggris, jeringau dan kulit jeruk lemon. Jeringau dan kulit jeruk lemon terlebih dahulu dibuat menjadi serbuk simplisia dengan proses pengeringan dan perajangan,” jelasnya. Setelah itu, ketiga bahan tersebut dicampur sehingga terbentuk sediaan yang homogen.“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para siswa dapat memiliki keahlian dalam membuat sediaan footsalt herbal yang berfungsi untuk mengurangi bau kaki, merilekskan kaki dan dan membantu meningkatkan sistem imun,” katanya.

 

Rasa syukurpun disampaikan oleh wakil kepala sekolah Leny Napitupulu, “Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan yang harus kita syukuri bisa dapat ilmu baru dari sini. Semoga ilmu yang telah disampaikan bisa bermanfaat untuk kita, bisa jadi peluang untuk usaha”. Acara diakhiri dengan foto bersama serta pembagian sediaan footsalt herbal jeringau yang telah dibuat, kepada guru dan siswa SMAS HKBP Sidorame.

 

Fakultas Farmasi USU melaksanakan International Summer Course of Pharmacy (ISCP) hari pertama secara hybrid pada 1 Agustus 2022.

Registrasi kegiatan dimulai pada 08.00 WiB yang kemudian menampilkan Tari Tor-tor sebagai sesi pembuka. Kata sambutan disampaikan oleh Dekan Fakultas Farmasi, Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt. dan Rektor USU, yang diwakilkan oleh Direktur Internasionalisasi dan Kemitraan Global-USU, Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, ST., MT.

Sebelum memulai penyampaian materi, dilakukan penayangan video profil Fakultas Farmasi USU dan video profil USU.

Materi kuliah pertama “Ethnomedicinal uses phytochemistry and pharmacological aspects” disampaikan oleh pemateri profesional dari Universiti Sains Malaysia, Roza Dianita B.Pharm., M.Sc., Ph.D. dipandu Yuandani, S.Farm., M.Si., Ph.D., Apt. sebagai moderator.

Materi kuliah kedua “Herbal medicine business potential” disampaikan oleh praktisi profesional dari PT. Kimia Farma Tbk, Ratna Saptarina dipandu M. Fauzan Lubis, S.Farm., M.Farm., Apt. sebagai moderator.

Setiap setelah menjelaskan materi, tersedia sesi diskusi kepada para peserta sekitar 30 menit. Para peserta dapat bertanya apapun terkait topik kepada para dosen serta praktisi profesional yang telah memaparkan materinya.

Pelaksanaan kegiatan hari pertama ini ditutup pada pukul 15.00 WIB. Sebelum penutupan kegiatan, seluruh partisipan diberikan post test terlebih dahulu.

 

Humas Farmasi USU - Dosen Fakultas Farmasi USU melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di UPT SDN 060796, Selasa (19/7). Tim Pengabdian ini diketuai oleh Dra. Singgar Ni Rudang M.Si., Apt. beranggotakan Embun Suci Nasution, S.Si, M.Farm.Klin., Apt. Tidak hanya dosen, tetapi pengabdian ini juga melibatkan 5 mahasiswa sarjana farmasi USU dan 6 alumni PSPA yang merupakan anggota PC IAI kota Medan dan perwakilan himpunan mahasiswa pascasarjana Fakultas Farmasi USU.

Dengan mengangkat tema "Edukasi Covid-19, pembuatan hand sanitizer, dan sosialisasi cuci tangan yang baik dan benar dalam rangka pemberdayaan siswa sebagai apoteker cilik di UPT SDN 060796", para dosen memperkenalkan profesi apoteker, obat, serta hal-hal yang harus diketahui jika menggunakan obat: Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (Dagusibu).

Disampaikan oleh ketua tim pengabdian, Dra. Singgar Ni Rudang M.Si., Apt., kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Dimana para peserta dibuat berkelompok untuk dapat berdiskusi, memberikan pendapat, bertanya serta belajar secara mandiri dan aktif. Selain itu, lanjutnya, peserta yang merupakan perwakilan dari organisasi OSIS, dan pramuka ini juga diharapkan dapat menjadi apoteker cilik di sekolah sehingga mampu menyebarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada teman-temannya.

"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap siswa dapat lebih mengenal profesi apoteker, mengetahui peran dan fungsi apoteker, mengetahui mengenai obat, mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan obat (nama obat, komposisi, indikasi, cara pakai, efek samping, kontraindikasi, penyimpanan, expired date), memahami Dagusibu, meningkatkan pengetahuan terkait Covid-19, mengetahui cara mencuci tangan dengan baik dan benar serta mengetahui cara pembuatan hand sanitizer dari bahan alami," ungkapnya. Di kesempatan ini, ketua tim pengabdian juga menyampaikan bahwa sesi II Pengabdian Pada Masyarakat akan dilaksanakan kembali pada Selasa, (9/8).

Halaman 6 dari 8